Jumat, 13 Juli 2018

ICE CRIME (PROLOG)

 PROLOG
 -------------------------------------------------------------

"Woy bangun!! Udah pagi nih..!! cepetan mandi ntar kakak telat!!", teriak kakakku dari luar kamarku.

"Iyaa kak, hoaammm hmmm", jawabku sambil mengumpulkan nyawa karena masih ngantuk. Aku pun langsung bergegas mandi dan bersiap-siap.

***

Namaku zha. Lebih tepatnya Antonio Satura.
Seperti hari-hariku yang lain, kuliah pagi adalah hal yang paling aku benci karena harus bangun pagi dan harus mendengarkan suara teriakan kakakku. Setelah selesai aku langsung keluar kamar dan pergi menuju ruang makan. Seperti dugaanku, orang tua dan kakakku sudah menunggu di meja makan.
"Lama amat! Mandi apa berendem sih kamu dek?!", kata kakakku sambil melotot ke arahku. "Mandi lah, ngapain lagi coba", jawabku sambil mengambil sarapanku. "Udah-udah zha, buruan habisin makannya", sahut ibuku.
Kakakku memang orang yang paling on time, dan bakal jadi ganas banget kalo tau ada yang gak on time.

Selesai sarapan aku langsung pamitan dengan orang tuaku untuk barangkat kuliah bersama kakakku. "Kak yan, jangan ngebut-ngebut ya", kataku pada kakaku sambil naik ke motornya. "Bodo amat, salah sendiri ngaret, udah cepetan naik", sahutnya sinis. Kami pun melaju ngebut menuju kampus.


Tidak enak rasanya sekolah di tempat yang sama dengan kakakku, mulai dari SD sampai sekarang kuliah harus barengan sama dia terus.

***
Aku kuliah di Univertas Bhakti Mulia, salah satu universitas unggulan di kota Semarang. Berbeda dengan kakakku yang masuk ke jurusan arsitektur, aku lebih memilih jurusan psikologi. Alasanku memilih jurusan psikologi cukup aneh, hanya supaya jika aku sedang stress atau depresi aku bisa mengobati stresku sendiri.

***
Sesampainya di kampus aku langsung pergi ke kelasku.
"Woy zha sini!!", teriak angela dari koridor kelas. Angela adalah sahabatku sejak SMA dulu. Dia cewek yang ceria, dan paling heboh kalo ada info-info hot news. "Apaan sih?", jawabku sambil mengucek mata karena masih ngantuk. "Dih, masih ngantuk nih mesti", sahut angela sambil menepuk punggungku. "Heem, ngantuk banget semalem habis ngerjain tugasnya pak Rudi". "Percuma dikerjaiin, pak Rudi hari ini gak masuk", jawab angela sambil tertawa geli. "Lah?? Kok bisa??", kataku bingung sambil menaruh tas dimejaku. "Naah ini nih, akibat terlalu rajin, kan hari ini pak Rudi izin, kemarin kan dia udah bilang". Seketika aku baru ingat dengan perkataan angela tadi sambil menepuk jidat.
Inilah kebiasaan jelekku sejak dulu. Pelupa.

Kelas pertama dimulai, kelas kewarganegaraan. Kelas yang paling aku benci karena dosennya selalu bikin ngantuk.

***
Selesai kelas aku langsung bergegas keluar dan pergi ke kantin. Inilah yang paling aku sukai. Ke kantin, nongkrong bareng temen, dan yang pasti nggak bikin ngantuk.
"Zha, bagi liat catetan yang tadi dong", kata daffa sambil membawa minuman yang dia beli. Daffa adalah salah satu temanku yang paling pendiam, bahkan paling pendiam di satu angkatan. Sampe-sampe pas ospek dulu, dia sering kena semprot kakak senior cuma gara-gara waktu ditanya dia diem aja. Prinsipnya adalah *Diam itu emas*. "Nih daf, bawa aja dulu", kataku sambil menyodorkan bukuku.
"Wah-wah, gercep amat sih kalo pada ke kantin", sahut tasya dari arah lapangan. Tasya juga salah satu sahabatku dari SMA, cuma aja sekarang kita beda jurusan. Dia di akuntansi, aku di psikologi. "Kamu sih sya lama amat", jawab angela. "Ya maap lah, tau sendiri kan dosenku kayak gimana", kata tasya sambil duduk didekat daffa. Dosen di jurusan akuntasi memang terkenal dosen yang anti keluar cepet, apalagi kalau ngasih tugas kayak kasih ibu, sepanjang masa gak ada habisnya.
"Eh btw, si Dodo, Fany, sama Dany mana? Kok tumben gak keliatan?", Tanya tasya. "Dodo lagi gak masuk, sakit dia katanya. Kalo si fany sama dani gak tau deh kemana", jawab daffa. Dodo. Sahabatku dari SMP yang paling lucu, karena dia yang paling humoris. Sedangkan Fany dan Dany si kembar yang kemana-mana harus barengan terus bahkan sekarang satu jurusan dan satu kelas.

Beberapa dari klik pertemananku memang ada yang dari beda jurusan. Kita bisa saling kenal dan akrab semenjak waktu ospek dulu pernah kena hukuman bareng. Hukuman disuruh minta tanda tangan semua dosen cuma gara-gara salah bawa atribut. Dan sadisnya lagi, waktu itu kakakku sendiri yang ngasih hukuman ke aku dan teman-temanku.

***
Pulang kuliah adalah satu hal yang paling melegakan bagiku. Dan happy-nya lagi, aku nggak pulang bareng kakakku, karena sore ini aku langsung berangkat bekerja. Selain kuliah, aku juga bekerja jadi penyiar radio sejak kelas 12 SMA dulu. Itung-itung biar dapet uang jajan lebih.
"Sore mbak yulia", sapaku ke mbak yulia. Dia adalah senior sekaligus teman kakakku. "Hai Zha, gimana kabarnya si Bryant? Kok lama aku nggak ketemu dia lagi", jawabnya. "Kak Bryant baik kok mbak, dia lagi sibuk aja sekarang, lagi banyak tugas aja", sahutku sambil meletakkan tasku di lokerku. "Oh gitu, salam ya buat dia, reuni SMA besok harus dating dia". "Oke siaap mbak".
Siaran sore sampai malem memang hal yang asik buatku, karena selain kalo malem studio sepi, aku bisa nyanyi teriak-teriak sepuasku karena gak bakal ada yang keganggu. Maklum, hobi nyanyi tapi suara pas-pasan. Setelah selasai nyiapin materi, seperti prinsip siaranku yang biasanya, Sore Malam Harus Happy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ICE CRIME (Chapter 11)

11. SECOND : JATUH DARI ATAS KENYATAAN -------------------------------------------------------------- Pagi ini kegiatan fun learning ...