PROLOG
-------------------------------------------------------------
"Woy bangun!! Udah pagi nih..!! cepetan mandi ntar kakak telat!!", teriak kakakku dari luar kamarku.
"Iyaa kak, hoaammm
hmmm", jawabku sambil mengumpulkan nyawa karena masih ngantuk. Aku pun
langsung bergegas mandi dan bersiap-siap.
***
Namaku zha. Lebih tepatnya Antonio Satura.
Seperti hari-hariku yang
lain, kuliah pagi adalah hal yang paling aku benci karena harus bangun
pagi dan harus mendengarkan suara teriakan kakakku. Setelah selesai aku
langsung keluar kamar dan pergi menuju ruang makan. Seperti dugaanku,
orang tua dan kakakku sudah menunggu di meja makan.
"Lama amat! Mandi apa
berendem sih kamu dek?!", kata kakakku sambil melotot ke arahku. "Mandi
lah, ngapain lagi coba", jawabku sambil mengambil sarapanku. "Udah-udah
zha, buruan habisin makannya", sahut ibuku.
Kakakku memang orang yang paling on time, dan bakal jadi ganas banget kalo tau ada yang gak on time.
Selesai sarapan aku
langsung pamitan dengan orang tuaku untuk barangkat kuliah bersama
kakakku. "Kak yan, jangan ngebut-ngebut ya", kataku pada kakaku sambil
naik ke motornya. "Bodo amat, salah sendiri ngaret, udah cepetan naik",
sahutnya sinis. Kami pun melaju ngebut menuju kampus.
Tidak enak rasanya
sekolah di tempat yang sama dengan kakakku, mulai dari SD sampai
sekarang kuliah harus barengan sama dia terus.
***
Aku kuliah di Univertas
Bhakti Mulia, salah satu universitas unggulan di kota Semarang. Berbeda
dengan kakakku yang masuk ke jurusan arsitektur, aku lebih memilih
jurusan psikologi. Alasanku memilih jurusan psikologi cukup aneh, hanya
supaya jika aku sedang stress atau depresi aku bisa mengobati stresku
sendiri.
***
Sesampainya di kampus aku langsung pergi ke kelasku.
"Woy zha sini!!", teriak
angela dari koridor kelas. Angela adalah sahabatku sejak SMA dulu. Dia
cewek yang ceria, dan paling heboh kalo ada info-info hot news. "Apaan
sih?", jawabku sambil mengucek mata karena masih ngantuk. "Dih, masih
ngantuk nih mesti", sahut angela sambil menepuk punggungku. "Heem,
ngantuk banget semalem habis ngerjain tugasnya pak Rudi". "Percuma
dikerjaiin, pak Rudi hari ini gak masuk", jawab angela sambil tertawa
geli. "Lah?? Kok bisa??", kataku bingung sambil menaruh tas dimejaku.
"Naah ini nih, akibat terlalu rajin, kan hari ini pak Rudi izin, kemarin
kan dia udah bilang". Seketika aku baru ingat dengan perkataan angela
tadi sambil menepuk jidat.
Inilah kebiasaan jelekku sejak dulu. Pelupa.
Kelas pertama dimulai, kelas kewarganegaraan. Kelas yang paling aku benci karena dosennya selalu bikin ngantuk.
***
Selesai kelas
aku langsung bergegas keluar dan pergi ke kantin. Inilah yang paling aku
sukai. Ke kantin, nongkrong bareng temen, dan yang pasti nggak bikin
ngantuk.
"Zha, bagi liat catetan
yang tadi dong", kata daffa sambil membawa minuman yang dia beli. Daffa
adalah salah satu temanku yang paling pendiam, bahkan paling pendiam di
satu angkatan. Sampe-sampe pas ospek dulu, dia sering kena semprot kakak
senior cuma gara-gara waktu ditanya dia diem aja. Prinsipnya adalah
*Diam itu emas*. "Nih daf, bawa aja dulu", kataku sambil menyodorkan
bukuku.
"Wah-wah,
gercep amat sih kalo pada ke kantin", sahut tasya dari arah lapangan.
Tasya juga salah satu sahabatku dari SMA, cuma aja sekarang kita beda
jurusan. Dia di akuntansi, aku di psikologi. "Kamu sih sya lama amat",
jawab angela. "Ya maap lah, tau sendiri kan dosenku kayak gimana", kata
tasya sambil duduk didekat daffa. Dosen di jurusan akuntasi memang
terkenal dosen yang anti keluar cepet, apalagi kalau ngasih tugas kayak
kasih ibu, sepanjang masa gak ada habisnya.
"Eh btw,
si Dodo, Fany, sama Dany mana? Kok tumben gak keliatan?", Tanya tasya.
"Dodo lagi gak masuk, sakit dia katanya. Kalo si fany sama dani gak tau
deh kemana", jawab daffa. Dodo. Sahabatku dari SMP yang paling lucu,
karena dia yang paling humoris. Sedangkan Fany dan Dany si kembar yang
kemana-mana harus barengan terus bahkan sekarang satu jurusan dan satu
kelas.
Beberapa dari klik pertemananku
memang ada yang dari beda jurusan. Kita bisa saling kenal dan akrab
semenjak waktu ospek dulu pernah kena hukuman bareng. Hukuman disuruh
minta tanda tangan semua dosen cuma gara-gara salah bawa atribut. Dan
sadisnya lagi, waktu itu kakakku sendiri yang ngasih hukuman ke aku dan
teman-temanku.
***
Pulang kuliah adalah satu hal yang paling melegakan bagiku. Dan happy-nya
lagi, aku nggak pulang bareng kakakku, karena sore ini aku langsung
berangkat bekerja. Selain kuliah, aku juga bekerja jadi penyiar radio
sejak kelas 12 SMA dulu. Itung-itung biar dapet uang jajan lebih.
"Sore mbak
yulia", sapaku ke mbak yulia. Dia adalah senior sekaligus teman kakakku.
"Hai Zha, gimana kabarnya si Bryant? Kok lama aku nggak ketemu dia
lagi", jawabnya. "Kak Bryant baik kok mbak, dia lagi sibuk aja sekarang,
lagi banyak tugas aja", sahutku sambil meletakkan tasku di lokerku. "Oh
gitu, salam ya buat dia, reuni SMA besok harus dating dia". "Oke siaap
mbak".
Siaran sore
sampai malem memang hal yang asik buatku, karena selain kalo malem
studio sepi, aku bisa nyanyi teriak-teriak sepuasku karena gak bakal ada
yang keganggu. Maklum, hobi nyanyi tapi suara pas-pasan. Setelah
selasai nyiapin materi, seperti prinsip siaranku yang biasanya, Sore
Malam Harus Happy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar